Malaysia?
Ya, negara tersebut ibarat musuh bebuyutan Indonesia, sejak jaman awal kemerdekaan...
Entah harus marah ataukah bangga,
Salah satu budaya kita lagi-lagi mau tidak mau ada hubungan dengan Malaysia.
Ternyata lagu Terang Bulan, ciptaan Syaiful Bachri yang dimiliki
perusahaan rekaman Lokananta di Surakarta dijipalak habis-habisan oleh
Malaysia. Lebih memalukannya lagi, setelah dijiplak dijadikan lagu
kebangsaan Malaysia.
Negaraku mengubah syair Terang Bulan. Aransemen Negaraku diberi sentuhan
orkestra agar lebih terdengar mewah dan gagah (aransemen asli Terang
Bulan adalah keroncong)
Lho?Kok bisa ya?
Ya...Ternyata, Presiden Soekarno pernah menghadiahkan piringan hitam
lagu Terang Bulan kepada pemerintah Malaysia saat belum merdeka. Tidak
dinyana, piringan hitam yang hanya sekedar hadiah tersebut, dijiplak dan
dijadikan lagu kebangsaan.
weaw?!
tidak salah jika banyak pemuda pemudi Indonesia menyebut Malaysia dengan
"Malingsia", lagu kebangsaan sebagai simbol jati diri dan harga diri
bangsa saja menjiplak lagu milik negara lain. ingin memiliki budaya yang
beraneka ragam dilakukan dengan cara mencuri budaya negara lain.
inikah mental Malaysia yang sebenarnya?
Lalu?
Apa yang dilakukan Indonesia demi mempertahankan harga diri negaranya?
Sepertinya pemerintah saat ini kurang tegas mengatasi masalah seperti
ini, lebih penting mengurus masalah Gayus, Nunun, Nazaruddin, atau
koruptor-koruptor yang terlihat dilindungi dan banyak rekayasa di
dalamnya...
Tidak salah jika kita membandingkan pemerintah sekarang denga pemerintah
pada awal kemerdekaan. Begitu tegasnya Soekarno yang ingin melawan
Malaysia dengan semboyan yang terkenal "Ganyang Malaysia".
Hilangkah itu semua?
Hilangkah harga diri bangsa Indonesia?
So...ayo!kita sebagai generasi muda harus bisa cerdas dan berjuang untuk Indonesia supaya ke depannya nggak ada lagi hal-hal kecolongan seperti itu lagi..Semangat ! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar